11 Jul 2012

Awal Puasa Ramadhan Ikut Pemerintah - Lebaran Ikut Muhammadiyah

Andi seorang mahasiswa yang juga anak band. Bersama Iwan dan Rudy mereka adalah anak kos yang tinggal bersama sejak beberapa bulan lalu. Iwan tampak mengutak-ngatik saluran channel, dilihatnya tak ada acara tv yang menarik. Melihat Andi sedang sibuk memainkan gitar di kamar kosnya, diajaklah Andi mengobrol.

"Andi...!" teriak Andi setelah mematikan tv.

"Kenapa 'Wan...?!" sambil menghampiri Andi yang duduk di sofa.

"Eh lo awal puasa nanti ikut Muhammadiyah atau pemerintah?" lanjut Iwan.

"Duluan yang mana 'Wan?" tanya Andi sambil tetap memegang gitarnya.

"Biasanya sih Muhammadiyah, kan mereka pakai perhitungan astronomi gitu." jawab Iwan serius.

"Hmm kalau begitu Muhammadiyah lebarannya duluan dong?" sahut Andi dengan gaya yakin dan sok tahu.

"Yup, karena mulai puasa lebih dulu pastinya lebarannya lebih dululah." jelas Iwan.

"Kenapa hampir tiap tahun Muhammadiyah sama pemerintah suka beda awal puasa dan lebarannya yah?" tanya Andi yang kebingungan.

"Kenapa bingung? Emang puasa lo tahun lalu kayak apa?" jawab Iwan penasaran.

"Tahun lalu gw puasa ikut pemerintah gitu, terus lebarannya ikut Muhammadiyah he he." jawab Andi entah sedang bercanda atau serius.

"Haaah! Astagfirullah...ga bisa kayak gitu 'Di! Itu namanya curang. Puasa Ramadhan itu ga boleh 28 hari. Bulan Ramadhan selalu berjumlah 29 atau 30 hari." terang Iwan yang terkejut dengan jawaban Andi.

"Kata siapa?" tanya Andi sambil memainkan gitarnya menanti jawaban Iwan.

"Ada hadits shahihnya 'Di. Tunggu sebentar aku buka shahih muslim dulu yah... ada haditsnya di bab Kitab Puasa." jawab Iwan mengingat-ngingat dan segera mencari buku Shahih Muslim miliknya.

Iwan pun mencari-cari hadits seputar jumlah hari puasa di bab Kitab Puasa - Shahih Muslim. Sementara Andi  menunggu dan meletakkan gitarnya di pangkuannya. Dilihatnya Iwan telah kembali. 

"Gw sudah nemu 'Di. Lo dengarin 'yah." kata Iwan.

Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadhan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari) – (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795).

"Nah betul kan 'Di, Rasul bilang berpuasalah 30 hari bila tidak melihat hilal, artinya pilihannya hanya berpuasa Ramadhan 29 atau 30 hari." terang Iwan penuh semangat.

"Kalau begitu tahun lalu gw salah dong... huuft!" jawab Andi kesal. 

"Tak perlu marah 'Di, anggap saja lo khilaf karena tak punya ilmu. Puasa tahun ini jangan diulangi yah." kata Iwan bijak.


22 komentar:

  1. hAyo kaum Muhammadiyyah, hadits awal puasa pakai penghitungan astronominya mana? :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalahnya, NU (gak tau diri) itu juga gak pake rukyat yang ori (PAKE MATA LANGSUNG, DAN TEMPATNYA DI ARAB SONO),,,

      Rukyat yang dipake NU itu rukyat imitasi,,,

      Coba anda, lihat, apa ada sekarang NU yang MELIHAT LANGSUNG PAKE MATA? JAWABANNYA TIDAK ADA, KARENA SEMUA MEMAKAI ALAT BANTU DAN JUGA APA YANG DILAKUKAN NU SUDAH DIDAHULUI DENGAN HISAB UNTUK MELAKUKAN RUKYAT,,,

      KARENA GEOGRAFIS INDONESIA ITU BEDA DENGAN ARAB (TAMPAT NABI PERNAH MELAKUKN RUKYAT), MAKA DIPERLUKAN CARA YANG LAIN UNTUK MENENTUKAN AWAL BULAN,,,

      ANDA MESTI NU + GENGSI KALO TIBA2 NU IKUT2 MD?


      WKWKWKWKWKWKWK,,,

      KASIHAN ANDA, KASIHAN NU,,,

      Hapus
  2. jadi yang bener ikut pemerintah kan mas ?
    muhammadiyah ngitungnya pakai hisab . kalau pemerintah rukyat . hisab secara matematis dan astronomis, rukyat berdasar penampakan hilal .

    BalasHapus
  3. persis jaman dulunya saya tuh.
    siip, sekarang lembaran baru nan indah

    BalasHapus
  4. well..

    kalo begitu, sholat jangan lihat jam.. (lihat terus matahari)
    kalo begitu, azan jangan pakai speaker.. (azan di pasar atau di menara masjid)

    dan dakwah jangan pake internet..

    (menanggapi komentar cerita dewasa di atas)

    BalasHapus
  5. jujur,,..dulu kadang sy suka gitu! puasa ikut yg paling lambat, lebaran pilih yg paling cepet! :^D^:

    BalasHapus
  6. kalo tau puasanya kurang ya dikompliti dulu dong.
    tuk masalah awal puasa atau lebaran saya sendiri milih ikut pemerintah karena ada hadist yang saya ingat gini: "ikutilah Alloh, Rosul, dan Penguasa (pemerintah)". disini yang disuruh untuk diikuti bukanlah golongan atau kelompok. CMIIW

    BalasHapus
  7. Ga boleh kan ya ngambil yang enak2nya aja... *lupa istilahnya apa dlm fiqih -_-"

    BalasHapus
  8. itumah nyari yang enaknya aja

    BalasHapus
  9. Muhammadiyah ini emang pemecah belah umat
    sudah jelas dalil" yang shahih bahwa Rasulullah dan para sahabat make hilal
    ehhh mereka make hisab
    gak malu apa sama penisbatan nama organisasinya sama Rasulullah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pemecah umat itu muslim yang ngaku2 beragama Islam tapi kelakuan jauh dari kata muslim..Anda mungkin faham sebuah literatur hadits yang menyebutkan bahwa " Islam itu rahmatan lil alamin ". Kemudian, ada ungkapan " Perbedaan adalah Rahmat "...Nah, seandainya semua umat muslim di dunia satu aliran, apakah disebut Islam ?Jelas toh, perbedaan dalam Islam adalah wajar mengingat tiap dari kita mempunyai latar belakang yang berbeda...
      Hari gini masih mendebatkan permasalahan kaifiyatul al diin ?? Kemana aja bung, wong Amerika udah jauh pergi ke bulan !!!
      Gini penjelasannya...
      Muhammadiyah menggunakan metode astronomi dengan timbangan 0 derajat ke bawah ( wujudul hilal )...jadi, ketika bulan nampak walaupun -2 -4 pun, dihitung sebagai kemunculan hilal..........

      Hapus
  10. jadi inget kata2 Rasulullah : “Di akhir zaman nanti akan ada ahli ibadah yang bodoh dan ulama yang fasik"

    -_-"

    BalasHapus
  11. @ibnuaffan: lho lho ntar kalo kayak gitu nanti dibilang bid'ah dunk. :-D

    bukankah bid'ah katanya ibadah yang Nabi tidak mencontohkan? :-D

    Jadi heran sebenernya yang ahli bid'ah itu siapa ya? :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. well, marilah kita pura pura tidak tahu..

      adakah cara lain kita shalat tanpa harus berdiri, ruku, dan sujud?
      adakah cara lain kita zakat tanpa harus beras atau uang?
      adakah cara lain kita berhaji tanpa harus ke masjidil haram?

      tapi adakah cara selain kita meilhat posisi matahari untuk menentukan waktu shalat? tentu ada: dengan melihat jam..
      adakah cara selain kita melihat posisi bulan untuk menentukan suatu tanggal?

      islam itu sudah jelas indah..mencangkupi semua lingkup dari ruang hidup manusia, baik dari akhlaq, tingkah laku sosial, hingga masalah TEKNOLOGI dan perkembangan ilmu pengetahuan..

      kembali menjadi pertanyaan, kenapa kita masih tetap saja shalat zhuhur ketika sedang terjadi hujan lebat? kita bahkan tidak tahu matahari sedang berada pada posisi dimana? tapi kenapa kita berkeyakinan bahwa pada saat itu sudah masuk waktu zhuhur?

      apakah ada dalil tentang hal itu yang mencocokan jam?
      tapi dengan perkembangan teknologi kita sudah mengetahui RUMUS dari pergerakan MATAHARI..

      begitu juga dengan muhammadiyah saya rasa, RUMUS pergerakan BULAN sudah paten..

      namun problem disini adalah berapa derajatkah yang sebenarnya yang menjadi acuan?

      Hapus
  12. . . kenapa sich kok pada menjelek^kan Muhammadyah?!? apakah situ termasuk udah bener?!? he..86x. kayak gak pernah diajarin di sekolah aja. itu termasuk HAK kale. aq aja gak pernah loh mempermasalahkan selain Muhammadyah dengan cara menjelek^an gitu. aneh . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalahnya, dulu rasul sebelum memutuskan awal puasa beliau menerima berbagai masukan

      dan akhirnya beliaulah yang mengambil keputusan final, jadi bukan 1 orang/organisasi yang mengambil keputusan

      Muhammadiyah seharusnya cukup memberikan masukan, selanjutnya jgn jalan sendiri

      Hapus
  13. Begini loh kata pak ustadz saya... Siapa yang memakai rukyat itu benar... karena bersumber dari hadits shshih. dan siapa yg menggunakan hisab itu juga benar. karena mengedepankan ilmu pengetahuan yang termotivasi pada QS Yunus ayat 5 kalau tak silap saya. muhammadiyah menggunakan hisab dgn perhitungan ilmu pengetahuan dlm penentuan bulan baru. dannn... muhammadiyah tetap menjalankan hadits shahih ttg rukyat yg menyeru berpuasalah jika melihat hilal.... NU melihat hilal dgn mata kepala, mata teropong dll. sementara muhammadiyah melihat hilal dgn ilmu pengetahuan, itu tidak menjadi permasalahan di kalangan kedua ormas, dan mereka mmg mengiyakannya. hanya.... di muhammadiyah, jika ketinggian hilal sudah sedikit saja muncul di atas matahari,, baik itu 00 derajat, 30detik di atas ufuk maka itu sudah bulan baru. tapi mustahil jika di lihat dhn mata telanjang. dan NU pun mengiyakan juga itu sudah masuk bulan baru. TAPI....... di NU tidak sah jika tidak muncul hilal (bulan baru yg di lihat dgn mata telanjang). intinya sama tapi metodenya yg beda. Wallahu'alam bishawab.

    BalasHapus
  14. Tontong aja jadwal sholat di mekah... siaran live nya banyak melalui tv kabel atau TV Online.... ntar sesuai dengan keyakinan masing2... Mekah dah Lebaran, Indonesia masih puasa... Pilhan masing2...

    BalasHapus
  15. puasa ramadhan dan lebaran mrupakan ibadah kolektif dan itu di haruskan mengikuti pemerintah. itu beda dengan sholat dzhur pda waktu hujan lebat...

    BalasHapus
  16. Ane setuju dg atas ane, perbedaan itu indah dan sudah menjadi takdir umat muslim tapi bukan untuk berpecah belah namun untuk meningkatkan ukuwah Islamiyah.

    BalasHapus
  17. hahahahahaha..

    Yang saya tahu Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya bukan NU dan juga bukan Muhammadiyah..

    Saya lebih setuju ke pendapat : Ikuti Allah, Rasul, Pemimpinmu.. Jadi ngikut pemerintah aja..

    @cerita dewasa, jangan gampang ngomong bid'ah ah, berat itu.. dulu jaman Nabi ndak ada mushaf Al Qur'an, sekarang kita pake? bid'ah juga? Dulu jaman Nabi naek haji pake onta, kita juga mau naek onta?

    eniwei, met menjalankan ibadah puasa, disudahin aja.. diketawain sama orang (lain agama) kita kalau bertengkar gara-gara gini..

    Tapi bukan berarti Muhammadiyah itu salah..

    BalasHapus
  18. Yg Benar itu NU Coz Nu Ahlussunah WalJama'ah

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan serta tidak mengandung link terlarang. FYI terhitung sejak 27 Mei 2014 R10 membuka kembali kotak komentar setelah bersih-bersih blog dengan menghapus 1000 lebih posting menjadi hanya sekitar kurang dari 300 pos.

Ini karena R10 ingin blog ini bersih dan hanya posting hal yang dirasa bermanfaat.

Mohon maaf bila tak semua blog R10 kunjung balik. Sesempat waktu yang dimiliki saja.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.