27 Agu 2012

Hati-Hati Facebook Membuat Penggunanya Bangkrut

Dari Facebook kita bisa tahu karakter yang bersangkutan, harga dirinya, keyakinannya. Orang yang bertanggung jawab akan menggunakan nama aslinya, bertanggung jawab akan tulisannya. Pahala atau dosa kita akan dihitung dari seberapa banyak yang membaca/melihat, yang merespon. Saat kita sedang memposting sesuatu maka itu seperti memberitahu apa yang kita pikirkan ke seluruh dunia. Karena itu renungi tujuan menulis di sosial media, karena salah menulis bisa membuat penggunanya bangkrut.


Facebook Membuat Bangkrut Penggunanya

Di Facebook kita dapat melihat bagaimana terjadi diskusi yang berisi hujatan, cemoohan, debat kusir, cercaan. Ini hal yang biasa di Facebook dan sosial media lainnya. Karena diskusi berlangsung tanpa bertatap muka langsung, maka diskusinya pun menjadi teramat berani.

Secara tak sadar perilaku tersebut membuat pelakunya bangkrut seperti peringatan Rasulullah saw melalui hadits di bawah ini:
Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)


Di Facebook kita dapat menjumpai akun tanpa nama asli berkomentar "pedas" sedangkan bagi para blogger, umumnya komentar "panas" datang dari "Anonymous". Begitulah berani berkomentar tapi tak berani menunjukan jati diri.