Hukum Melakukan Qaza Adalah Makruh

Di Facebook saat ini beredar foto peringatan melakukan Qaza hukumnya haram. Untuk meluruskan, menurut ulama hukum Qaza adalah makruh. Sekarang ini kaum muslimin makin sering terpengaruh gaya hidup orang barat. Umat muslim yang menyatakan Qaza haram mungkin karena mengira Qaza adalah menyerupai perbuatan suatu kaum. Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum, maka ia tergolong dalam kaum itu. Namun sesungguhnya Qaza diperbolehkan dengan alasan pengobatan.

Definasi qaza seperti kata Imam Nawawi:

القزع حلق بعض الرأس مطلقا وهو الأصح

Qaza’ ialah mencukur sebagian kepala.

HUKUM QAZA

Ulama telah bersepakat menyatakan makruh melakukan Qaza.

Imam Nawawi menyebut dalam kitab al-Minhaj (syarh sahih Muslim):

وأجمعوا على كراهة القزع إذا كان في مواضع متفرقة إلا أن يكون لمداواة وهي كراهة تنزيه

Sepakat ulama bahwa makruh Qaza’ sekiranya cukur dibeberapa tempat dan dikecualikan sekiranya untuk tujuan pengobatan. Maksud makruh disini ialah makruh yang biasa (bukan makruh tahrim).

PENDAPAT EMPAT MAZHAB

MAZHAB HAMBALI

Al-Mardawi dalam kitab al-Insaf berkata:

ويكره القزع بلا نزاع وهو أخذ بعض الرأس وترك بعضه على الصحيح من المذهب

Makruh Qaza’ tanpa ada pertikaian yaitu mencukur sebagian kepala dan meninggalkan sebagian lain. Ini pendapat sahih dalam mazhab Hambali.

MAZHAB MALIKI

An-Nafrawi berkata:

يكره القزع وهو تفريق شعر الرأس مع حلق ما بينه

Makruh Qaza’ yaitu membelah rambut dengan mencukur ditengahnya.

MAZHAB HANAFI

Imam ibnu Abidin berkata dalam Hasyiahnya:

ويكره القزع وهو أن يحلق البعض ويترك البعض قطعاُ مقدار ثلاثة أصابع

Makruh Qaza’ yaitu mencukur sebagian dan membiarkan yang lain terpisah-pisah sekadar 3 jari.

MAZHAB SYAFIE

Imam Nawawi berkata dalam kitab Raudatut Talibin:

كُره القزع وهو حلق بعض الرأس سواء كان متفرقاً أو من موضع واحد

Makruh Qaza’ yaitu mencukur sebagian kepala apakah ditempat yang berbeda atau tempat yang sama.

DALIL MAKRUH

ابن عمر رضي الله عنهما يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم ينهى عن القزع

Ibnu Umar berkata “Aku mendengar Rasulullah saw mencegah dari Qaza" ([ البخاري برقم 5576 ومسلم برقم 2120]

عن ابن عمر رضي الله عنهما : أن النبي صلى الله عليه و سلم رأى صبياً قد حلق بعض شعره وترك بعضه فنهاهم عن ذلك فقال ” احلقوه كله أو اتركوه كله ” [رواه أبو داود 4195].

Sesungguhnya Nabi saw melihat seorang budak mencukur sebahagian kepalanya dan membiarkan sebahagian yang lain. Nabi saw mencegahnya dan berkata “Hendaklah kamu mencukur semuanya atau membiarkan semuanya.”

KESIMPULAN

1. Ulama berkata larangan ini tidak haram karena termasuk dalam bab adab.

2. Dibolehkan qaza’ untuk tujuan pengobatan seperti yang disebut oleh imam Nawawi

3. Menggunting dan menipiskan tepi tidak termasuk dalam larangan.

4. Berdosa mengeluarkan hukum haram qaza’ sekiranya dia bukan ulama yang mujtahid

Model Rambut Rasul

Rasul memiliki beberapa gaya rambut (HR. Abu Dawud no. 4186 dan 4191, Ibnu Majah no. 3634 dan 3635, Bukhari dan Muslim, lihat Syamail Muhammadiyah. Syaikh Albani 34-36):

1. Beliau pernah memanjangkan rambut sebatas bahu, di atas bahu, pertengahan telinga, dan antara telinga dan pundak.
2. Beliau pernah mengucir rambutnya menjadi empat bagian.
3. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam membelah rambutnya ke salah satu sisi kepalanya.
4. Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menyisir rambu Rasulullah dan membelah dari tengah ubun-ubunnya. Atau melepaskan rambut yang ada di ubun-ubunnya di antara dua matanya.