19 Apr 2012

Ibrahim Nasser Menginginkan Sholat 5 Waktu Di Masjid

Ibrahim Nasser
Ada dua nikmat di mana banyak manusia terpedaya di dalamnya, yaitu sehat dan waktu luang [Shahih Bukhari, Kitab 81, Bab 1, Hadits No 6.412, hal 1232]. Kisah Ibrahim Nasser adalah kisah yang dapat anda renungkan. Ia seorang muslim dari Bahrain, semenjak lahir telah mengalami kelumpuhan total sehingga hanya mampu menggerakan kepala dan jarinya. Untuk bernafas, Ibrahim Nasser  membutuhkan alat bantu.

Ibrahim Nasser memiliki keinginan untuk bertemu dengan syekh Nabeel Al-Awdi. Sang ayah lalu menghubungi syekh Nabeel Al-Awdi yang kemudian bersedia memenuhi undangan ayah Ibrahim untuk bertemu langsung dengan Ibrahim Nasser.

Ketika syekh Nabeel memasuki kamarnya, Ibrahim sangat senang - walau kesulitan  berbicara - ekspresi wajahnya memperlihatkan hal itu. Syekh Nabeel kemudian mencium kening Ibrahim dengan penuh kasih sayang. Lalu mereka berdua kemudian terlibat pembicaraan tentang dakwah di internet dan perjuangan yang diperlukan.

Ibrahim Nasser - Syekh Nabeel

Setelah saling bertukar cerita, syekh Nabeel lalu bertanya kepada Ibrahim, bila “Wahai Ibrahim .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu … apa yang akan kamu lakukan?”

Ibrahim pun menangis - dengan menjawab terbata-bata (karena alat bantu pernafasan di tenggorokan) - Ibrahim mengatakan:

Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT.“

Jawaban ini membuat syekh Nabeel, ayah dan paman Ibrahim serta orang-orang yang berada di dalam kamar turut menangis.


Kisah Ibrahim Nasser ini mudah-mudahan dapat menjadi renungan kita semua, yang memiliki nikmat kesehatan, kalian memiliki kemudahan untuk pergi ke masjid namun justru lebih memilih urusan dunia, sedang orang-orang seperti Ibrahim Naseer justru sangat merindukan agar dapat sholat di masjid.

R10 jadi teringat kisah di jaman Rasul saw tentang orang buta yang wajib pergi ke masjid bila mendengar adzan.

"Wahai Rasulullah SAW, apakah saya juga diwajibkan kendati saya tidak bisa melihat?" tanya Ibnu Ummi Maktum. Rasul menjawab, "Apakah kamu mendengar seruan azan?" Ibnu Ummi Maktum menjawab, "Ya, saya mendengarnya." Rasul pun memerintahkannya agar ia tetap pergi ke masjid meskipun sambil merangkak.

Referensi:

Voa-Islam