Robert Davila sholat Jumat di Masjid |
Sayangnya ilmu luas yang dimilikinya justru membuatnya menjadi seorang ateis, demikian menurut mantan istrinya. Pada tahun 2010, Hawking mengatakan, "Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang terbukti."
Seperti Stephen Hawking, Robert Davila juga mengalami kelumpuhan yang mengharuskan dirinya lebih banyak di tempat tidur atau mengenakan kursi roda. Perbedaannya adalah Davila diberi hidayah oleh Allah. Kisah mualafnya cukup menarik. R10 akan kisahkan.
Kisah Keislaman Robert Davila
Awal Mula Kisah
Suatu ketika Nouman Ali Khan (NAK) berkhutbah di Forth Worth. Di mana NAK tidak mengunjungi masjid tersebut selama sekitar 4-5 tahun. Dengan sejumlah alasan pengurus masjid Forth Worth mengundang kembali NAK untuk kembali berkhutbah.
NAK pun berkhutbah dengan tema "Doa". Setelah itu seorang pemuda Mesir kemudian mendatangi NAK dan berkata bila Allah telah memakbulkan doanya. NAK pun berkata, "Apakah doamu?"
Dia berkata, "Agar Nouman Ali Khan bertemu dengan Robert Davila." NAK kembali bertanya, "Apakah kamu Robert Davila?" Jawabannya ternyata pemuda Mesir tersebut bukanlah Robert Davila, melainkan temannya. Pemuda ini merasa bila doa-nya telah terkabul. NAK semakin ingin tahu.
Siapa Robet Davila?
Robert Davila adalah seorang pemuda yang tinggal 40 menit dari Fort Worth. Dia adalah seorang petani, seorang pemuda dan dirinya menderita kelainan genetik yang kelak menyerang dan membuatnya mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah. Selanjutnya Robert Davila tinggal di rumah sakit swasta. Yang mana kebanyakan pasien di rumah sakit tersebut umumnya berusia 90-100 tahun.
Robert Davila berusia 30 tahun dan telah berada di rumah sakit tersebut selama 10 tahun. Keluarganya merupakan penganut kristen dan seorang pendeta rutin mengunjungi dan mendoakannya setiap minggu. Dan teman baiknya berada di tempat tidur disebelahnya. Mereka berteman baik teman karena dialah yang menjenguk Robert Davila di rumah sakit. Dan temannya ini juga menderita kelumpuhan serta membutuhkan liver baru (transplantasi hati).
Kematian Teman baik Dan Hadiah Kalung Salib
Sambil menunggu mendapatkan kesempatan transplantasi hati, mereka sering berdiskusi tentang Tuhan dan hal semacam itu. Mereka berteman baik dan menjadi akrab. Akhirnya sang teman mendapatkan donor dan sangat senang dengan kabar ini. Dan mereka pun berpisah. Teman baik yang juga teman sekamar Robert Davila maju ke ruang operasi dan ternyata meninggal disana.
Sekarang saudara perempuan teman baiknya (yang meninggal di meja operasi dan juga seorang kristen) menghadiahkan kalung salib milik saudaranya itu ke Robert Davila. Sebagai kenang-kenangan atas kematian teman baiknya. Dan Robert Davila pun menggantung kalung salib tersebut di sisi tempat tidurnya.
Diawali Dengan Mimpi: Awal Mula Pencarian Islam
Robert Davila hidup cukup baik di rumah sakit. Robert Davila senang dengan kehidupannya. Suatu hari dia tertidur dan bermimpi melihat kehadiran seorang laki-laki. Laki-laki ini mengenalkan dirinya sebagai Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Dan laki-laki (nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) menunjuk kalung salib yang tergantung dan berkata: Tuhan tidak mengirim para nabi agar pengikutnya menyembah kepada para nabi. Melainkan Tuhan mengutus para nabi agar manusia beribadah kepada-Nya. Dan Yesus hanyalah seorang manusia biasa, yang berjalan-jalan di pasar dan makan makanan. Kemudian mimpinya berakhir.
Dari mimpi ini Robert Davila mengetahui bila Yesus hanya manusia biasa. Dan tahu ada seorang laki-laki bernama Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang mengatakan kepadanya bahwa para nabi diutus untuk mengajak manusia beribadah kepada Tuhan bukan kepada nabi.
Syahadat dan Belajar Mengaji dan Menghapal Al Quran
Keluarga Robert Davila memberikan komputer yang dapat diaktifkan dengan teknologi suara. Dengan komputer ini Robert Davila pun dapat googling dan mencari informasi termasuk tentang Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam). Lalu menemukan Islam dan mengucapkan kalimat Syahadat. Dan ketika bersyahadat dirinya ingin mempelajari Al Quran.
Robert Davila menggunakan layanan chatting untuk mencari seseorang yang mau mengajarkannya Al Quran. Seorang pemuda di Mesir yang ia temui melalui Skype mengajarinya bahasa Arab, belajar huruf Arab.
Setelah mempelajari huruf Arab, Robert Davila mulai belajar membaca Al Quran dan menghapal 10 surat dari tempat tidurnya. Serta mulai mencari lebih jauh tentang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selanjutnya Robert Davila merasa perlu untuk memahami Al Quran.
Sekali lagi, dirinya googling dengan keyword: "how to understand the Quran". Dan karena suatu alasan pencariannya berakhir pada video-video Nouman Ali Khan. Robert Davila pun mulai menonton video-video NAK.
Kisah Robert Davila semakin menarik dengan kehadiran seorang pemuda Mesir di rumah sakitnya.
Kisah Pemuda Mesir Yang Ke Gereja
Ada pemuda asal Mesir yang sering datang ke rumah sakit tersebut untuk memperbaiki sesuatu. Pemuda Mesir ini memiliki kisah menakjubkan. Pada dasarnya dirinya adalah seorang muslim namun tidak relijius. Masjid terdekat dengannya berjarak 50 mil. Jadi dia tak lagi sering mengikuti sholat Jumat.
Rasa kekosongan iman yang dimilikinya mengantarkannya ke gereja hanya agar bisa merasakan kehadiran Allah.
Dia dibesarkan sebagai muslim dan pergi ke gereja hanya agar bisa merasa dekat kepada Allah.
Suatu ketika, dirinya melewati kamar Robert Davila. Dan mendengar
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
yang merupakan surat pendek Al-Asr yang terdiri dari 3 ayat.
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Lalu dia pun masuk ke kamar Robert dan bertanya, "Robert apa yang kau dengarkan?"
Robert menjawab, "Tak ada. Itu adalah suaraku."
Dia pun kembali bertanya, "Apakah kamu muslim?"
"Benar, aku menjadi muslim." jawab Robert.
Sekarang pemuda muslim ini terkejut. Bagaimana Allah memberi hidayah kepada seserang di tengah kota kristen Amerika Serikat dengan kalung salib di sisi tempat tidurnya yang bahkan ia tak punya kekuatan untuk memindahkannya.
Pemuda Mesir ini lalu mengatakan bila dirinya ingin kembali kepada Allah dan Robert Davila mengatakan kepadanya tentang Nouman Ali Khan. Kemudian pemuda Mesir inipun juga memulai menonton video-video NAK. Dan berkata bila dirinya berharap dapat bertemu dengan NAK suatu saat. Robert Davila pun mendoakan harapan pemuda Mesir itu.
Setelah 5 Tahun
Dan setelah 5 tahun pemuda Mesir ini muncul di masjid dimana NAK selama 4 tahun tak pernah mengunjungi. Setelah sholat Jumat pemuda Mesir ini berkata, "Aku rasa Allah hendak memakbulkan doa teman saya dan juga doa saya." NAK pun sependapat dan kemudian setuju untuk menemui Robert Davila.
Ditemani beberapa orang, NAK mengunjungi Robert Davila dan terlibat pembicaraan menarik dengannya. NAK berjanji, insya Allah pada hari raya Id akan kembali menjenguk Robert di rumah sakit. Ketika NAK menjenguk, Robert Davilla membacakan hapalan surat Al Asr.
Video NAK tentang Robert Davila:
Sholat Jumat Bersama Nouman Ali Khan
Robert Davila pernah mengikuti sholat jumat bersama Nouman Ali Khan, namun karena masjidnya jauh dan perjalanan membahayakan kesehatan Robert Davila, maka itulah "sholat jumat terakhir".
NAK dan tim Bayyinah mengunjungi Robert Davila |
NAK dan tim Bayyinah mengunjungi Robert Davila |
Alhamdullilah untuk membesarkan hati, Nouman Ali Khan bersama tim Bayyinah mengunjungi Robert Davila dan mengadakan sholat jumat bersama di rumah sakit dimana Rober Davila dirawat.
NAK dan tim Bayyinah sholat jumat bersama Robert Davilla di rumah sakit |
Berikut ini video yang diupload pada 13 April 2014:
Catatan:
Video Nouman Ali Khan pertama kali memperkenalkan kisah Robert Davila http://youtu.be/vthRr3gk4W4 (25 Februari 2014)
Facebook Robert Davila: https://www.facebook.com/robert.davila.946
Foto-Foto Robert Davila diambil dari Facebook official Nouman Ali Khan dan Bayyinah.
ishmah mengeluarkan airmata ketika baca bahwa da didatangi oleh nabi muhammad, subhanallah~ betapa ishmah juga ingin mengalaminya :')
BalasHapusSubhanallah... Kalau Allah menghendaki kebaikan untuk seseorang maka dimudahkannya orang tersebut untuk mencari ilmu dan mencari hidayah. May Rabb bless him always
BalasHapusAlloh akan memberi hidayah dan rahmat kepada siapa saja yang dikehendaki. Dan Alloh tidak akan memberi rahmat dan hidayah tanpa suatu alasan, walaupun tidak masuk di akal manusia
BalasHapussangat beruntung sekali orang dapat hidayah dari Allah.
BalasHapusJika Allah bisa mengendaki kebaikan dan hidayah pada orang lumpuh...Apalagi kita yang normal...hanya saja kita sering mengabaikanNya....suara adzan kita abaikan,bacaan al qur'an kita abaikan
BalasHapus..dan mungkin lebih banyak lagi....semoga Allah nguatkan hati kita berjalan di atas taqwa padaNya...