Di buku 99 Cahaya Langit Di Eropa, saat Hanum Rais mengunjungi Paris. Marion Latimer memberikan fakta menarik jejak Islam di Paris. Yang pertama adalah tulisan tauhid pada jilbab Bunda Maria saat mengunjungi museum Louvre. Yang kedua adalah opini Marion Latimer yang berpendapat Napoleon Bonaparte seorang muslim. Untuk diketahui sejarahwan berbeda pendapat tentang apakah Napoleon seorang muslim? Yang pasti mereka setuju bila Napoleon memiliki perhatian terhadap Islam.
Napoleon Dan Islam
Pada 1798 Napoleon mencoba menaklukan Mesir. Napoleon berhasil menang melawan tentara gabungan Mamluk dengan Utsmani pada peperangan Piramida tanggal 21 Juli 1798. Namun pada 1 Agustus 1798, Napoleon harus kalah melawan tentara Inggris Raya yang dipimpin oleh Laksamana Horatio Nelson. Horatio sendiri tertembak mati oleh sniper Perancis.
Ekspedisi ke Mesir memberikan kesan mendalam bagi Napoleon Bonaparte. Menurut surat kabar Mesir saat itu Napoleon mulai mengenal Islam lebih dalam. Tampak jelas bila Napoleon terkesan dengan nabi Muhammad dan Al Quran. Misalnya seperti yang diberitakan Le Moniteur Universel (terbit 1789-1868) yang memberitakan Napoleon masuk Islam pada 02 Juli 1798. Buku buku Satanic Voices – Ancient and Modern karya David Musa Pidcock (1992) bahkan menyatakan Napoleon mengganti namanya menjadi Aly (Ali) Napoleon Bonaparte.
Napoleon juga membuat hukum yang diberi nama Napoleonic Code yang dilandasi nilai-nilai syariah Islam. Hukum Napoleon ini yang kemudian menjadi konstitusi Perancis dan konstitusi negara-negara taklukan Napoleon di Eropa. Contoh penerapan hukum Perancis yang bernafas Islam ini adalah saat peristiwa kematian putri Diana dengan Dodi Al Fayed. Fotografer yang memotret/merekam kejadian itu juga dikenai hukuman berdasarkan konstitusi Perancis. Fotografer tersebut dikenai tuduhan "tidak menolong saat berada di lokasi kejadian”. Konon sumber dasar hukum yang diambil adalah dari ijtihad Imam Malik.
Lalu apa yang membuat Napoleon tertarik dengan Islam dibandingkan Kristen? Berikut ini jawabannya (sumber: Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.)
“I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters?” “The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun! One shall see the stars falling into the sea… I say that of all the suns and planets,…”
"Saya membaca Alkitab, Musa adalah seorang pria yang cakap, orang-orang Yahudi adalah penjahat, pengecut dan kejam. Apakah ada sesuatu yang lebih mengerikan daripada kisah (nabi) Luth dan kedua putrinya?" "Ilmu membuktikan kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat dari gerakan langit dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Joshua menghentikan matahari! (Yosua 10: 12-13) Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut ... saya katakan, semua matahari dan planet-planet, ..."
“Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters.”
“Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa.”
“Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans.”
“Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda di setiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam.”
“In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner.”
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping.”
Napoleon Dan Axe Historique (Voie Triomphale) Yang Menghadap Makkah
Setelah dari museum Louvre, Hanum dan Marion berdiri dibawah Monumen du Carrousel (Place du Carrousel/Arc de Triomphe du Carrousel). Marion lalu memberitahu Hanum bila dihadapan mereka dapat dilihat air mancur besar, monumen obelisk Mesir, jalan Champs Elysees, dan Monumen Arch de Triomphe. Itu semua membentuk garis lurus imajiner yang dikenal dengan sebutan Axe Historique (poros bersejarah) dan Voie Triomphale (jalur kemenangan). Garis imajiner ini memiliki fakta menarik. Selain membelah kota Paris, bila garis lurus imajiner ini dilanjutkan ke timur akan mengarah ke Swiss, Italia, Yunani, laut Mediterania, Mesir, Arab Saudi dan... Makkah!
Hal ini dapat dilihat melalui http://www.rukyatulhilal.org/qiblalocator. Champ Elysees ternyata hanya berbeda 5 derajat dari kiblat kota Paris. keakuratan ini cukup mengagumkan, sebab konon 3 atau 4 dari 5 masjid di Indonesia saja tidak akurat mengarah ke kiblat.
Di jalur Axe Historique, Napoleon memberi perintah untuk membangun Arc de Triomphe du Carrousel. Bangunan ini dibangun pada tahun 1806 hingga 1808. Untuk memperingati kemenangan Napoleon dari tahun sebelumnya. Diatas Arc de Triomphe du Carrousel ada patung Quadriga yang menaiki kereta kuda dan diapit dua malaikat. Yang menarik patung Quadriga, patung ini, berikut kuda dan malaikat menghadap Makkah!
Arc de Triomphe du Carrousel |
Penutup
Dari sedikit studi diatas dapat diketahui hubungan Napoleon dengan dunia Islam. Apakah Napoleon seorang muslim? Wallahu a’lam. Yang pasti Jenderal kepercayaan Napoleon, Jacques Menou menjadi mualaf dengan mengganti namanya menjadi Jenderal Abdullah-Jacques Menou. Sang jenderal menikahi wanita Mesir, bernama Siti Zoubeida.
membaca ulasan tentang napoleon di sini, sama seperti ulasan yang banyak saya baca di dunia maya dan dunia nyata, namun fakta yang menarik adalah bahwa ternyata ajudannya diketahui menjadi mualaf, dan itu baru saya tahu...sepertinya banyak pengetahuan tentang islam dalam film 99 cahaya lagit di eropa...saya harus nonton film ini,,,,insya Allah...salam :-)
BalasHapusPanjang juga ya kisahnya Napoleon ini, sejarah yang bagus.....
BalasHapusWah menarik juga ya tentang Napoleon ini.. Secara tidak langsung Napoleon juga pernah menguasai Nusantara ini lewat penguasaannya terhadap negeri Belanda yang saat itu menjajah Indonesia.
BalasHapussemua itu masih misteri yo
BalasHapuskadang mereka agak hoax
kayak kabar yang bilang wong fei hung Islam
selalu ada keterikatan....
BalasHapussubhanallah masyaAllah :)
BalasHapusnice posting (y)
BalasHapuswuih. historical fun facts hahaaa
BalasHapusIya, aku pernah baca tentang ini. sungguh kebetulan jika Arc Historique di Paris menghadap ke kiblat.
BalasHapusAku juga penasaran mengapa Pars disebut kota seribu cahaya.
hm... baru tahu kalau Napoleon itu Islam...
BalasHapusWah.. Jadi pengen nonton filmnya...
BalasHapusentahlah apa kabar itu benar atau salah ya?? sebab kadang yang namanya rumor sering kali begitu mengejutkan
BalasHapusHuwow!!
BalasHapusKayaknya emang bener deh
(berdasarkan riwayat hidupnya itu)
Saya cukup kagum dengan upaya penulis untuk menelusuri jejak Islam di Eropa. Tapi saya tidak mengerti kenapa penulis beberapa kali terkesan terjebak dengan persepsi pribadi yang terkesan mengabaikan faktor sejarah Eropa dan Timur Tengah yang sebetulnya cukup kompleks dan panjang. Contohnya: tulisan Arab direduksi sebagai seakan-akan milik Islam semata. Padahal di Arab juga ada kelompok agama Kristen Timur, Kristen Koptik, Kristen Aremia (yang lebih dikenal dengan sebutan Katolik Ortodox). Contoh lainnya, patung-patung di atas Arc de Triomphe du Carrousel di jalur axe historique, yang menurut penulis jika ditarik garis imajiner ke timur akan mengindikasikan bahwa patung-patung itu menghadap Mekkah. Padahal, catatan sejarah yang ada jelas-jelas menyebutkan bahwa Arc de Triomphe du Carrousel dibangun untuk menyambut dan menghormati pasukan tentara Perancis setelah memenangkan Perang Austerlitz di tahun 1805. Monumen itu juga dijadikan sebagai gerbang memasuki Istana Tuileries (tempat tinggal Raja/Pemimpin Perancis). Kemenangan Perancis di Perang Austerlitz menyebabkan berakhirnya kekuasaan Austria di Italia (dan berakhirnya kekuasaan Kerajaan Roma di Roma) dan beberapa daerah di bawah kekuasaan Jerman. Informasi sejarah tentang Arc de Triomphe du Carrousel bisa dilihat di web museum Arc de Triomphe (www.arcdetriompheparis.com) dan web Napoleon Foundation (www.napoleon.org). Karenanya, ukiran yang ada di Arch de Triomphe juga menyangkut Perang Austerlitz. Selain itu, arsitektur Arch de Triomphe juga meniru Triumphal Arch (Gerbang Kemenangan) jaman Kerajaan Roma; dan Quadriga-nya (kendaraan yang ditarik 4 kuda) juga meniru Quadriga yang ada di Gereja Katedral St. Markus di Venice, Italia. Sejauh ini, saya belum pernah menemukan referensi sejarah yang menghubungkan Monumen tersebut dengan Mekkah.
BalasHapusMemang islam atau tidak hanya dia dan Allah yang tahu. yang pasti ilmu keislamannya terlihat sangat jelas ya yo :)
BalasHapus