9 Okt 2012

Taken 2 - Film Anti Islam

Minggu lalu R10 menyempatkan diri menonton Taken 2. Terus terang setelah menonton film Taken dan Taken 2, R10 tak mengerti apa bagusnya film yang dibintangi Liam Nesson ini. Para penggemar film memberi Taken nilai 7,9 dan Taken 2 nilai 7 di IMDB. Tapi di Rotten Tomatoes tempat para kritikus film, Taken hanya diberi nilai 58% dan Taken 2 19%. Memperlihatkan bahwa kritikus tak terkesan dengan Taken 2.



Bryan Mills dikisahkan sudah pensiun dan kemudian mengajak putri (Kim Mills) dan mantan istrinya (Lenore) untuk berlibur di Turki, dimana Bryan Mills bekerja sebagai pegawai keamanan hotel. Saat berlibur itulah Bryan dan Lenore diculik penjahat muslim Albania. Sedangkan Kim Mills sendiri juga dicoba diculik. Para "teroris" Albania tersebut berniat balas dendam terhadap rekan-rekan mereka yang dibunuh oleh Bryan Mills pada film Taken.

Taken 2 - Film Anti Islam

Bila pada Taken nuansa Islam tak terlalu terasa - seingat R10 di Taken terorisnya hanya disebut dari Albania)-. Maka pada Taken 2 film ini sangat terasa nuansa Islam-nya. Adegan pembuka sudah mengambarkan seorang ulama memimpin penguburan secara islami terhadap para penjahat di film Taken 2.

Adegan berlanjut dengan pernyataan tekad seorang ayah membalas dendam kematian anaknya.  Untungnya bukan "ulama" di adegan pembuka yang menyatakan balas dendamnya. Adegan lalu berlanjut di Turki, walaupun Turki negara sekuler, pada film Taken 2 banyak mengambil adegan Masjid Biru dan wanita berjilbab dan bahkan bercadar sebagai latar belakang adegan. 

Penjahat muslim Albania tersebut bahkan saling mengucapkan salam, "assalamualaikum". Dan ayah mantan penjahat di Taken bahkan digambarkan hanya memikirkan dendam, dendam dan dendam serta tak peduli bila anaknya di film Taken berbisnis pelacuran. Bila perlu, bila Kim Mills kembali tertangkap, ia akan dimasukan kembali ke rumah bordir paling rendah.

Penggambaran muslim secara buruk ini mengambarkan islamophobia atau ketakutan terhadap Islam secara berlebihan dengan cara menjelek-jelekan Islam.

Keseluruhan film ini tak istimewa. Kehebatan Bryan Mills terlalu dilebih-lebihkan.