Metro TV dikecam publik setelah menyatakan Rohis Sarang Teroris. Di BBM (BlackBerry) dan sosial media seperti Facebook dan blog ramai-ramai menulis pembelaan terhadap Rohis dan kecaman terhadap Metro TV dan ajakan untuk melaporkan Metro TV kepada Komisi Penyiaran Indonesia.
Berikut pesan yang beredar di masyarakat:
Kami bukan teroris!!!
Wartawan Cinta Masjid dan Mushallah mendukung gerakan adik-adik Rohis atas pemberitaan tidak bermutu Metro (mini) TV yang mengasosiasikan ekskul Masjid sekolah (ROHIS) dengan SARANG TERORIS.
**Kirim SMS pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia ke nomor 081213070000 (tarif normal) atas ketidaksetujuan kita dengan pemberitaan Gegabah Metro (mini) TV.
====
Ayo kirimkan SMS pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia ke nomor 081213070000 (tarif normal) atas ketidaksetujuan kita dengan pemberitaan GEGABAH Metro TV yang mengasosiasikan ekskul Masjid sekolah (ROHIS) dengan SARANG TERORIS!
Contoh format SMS: "Kami menuntut Metro TV untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terutama adik-adik ROHIS karena telah memberitakan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris. Metro TV juga harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Jika tetap mengulanginya, kami menuntut Metro TV agar dicabut hak siarnya karena melakukan keresahan dan pembohongan publik. Tidak layak menjadi lembaga penyiaran." SEBARKAN!
Sungguh minggu-minggu ini umat Islam Indonesia difitnah habis-habisan. Diawali dengan kasus terorisme yang seperti biasa banyak kejanggalan (silahkan googling dengan keyword: "kejanggalan terorisme") lalu disusul dengan film anti Islam "Innoncence of Muslim" dan sekarang tuduhan "Rohis Sarang Teroris" oleh Metro TV.
UPDATE Bantahan Metro TV:
Metro TV telah membuat penjelasan terkait masalah "Sarang Teroris" di metrotvnews.com (silahkan di klik). Ternyata grafik di Metro TV merupakan grafik dari poin-poin lima pola rekrutmen versi Profesor Bambang Pranowo.
UPDATE Bantahan Metro TV:
Metro TV telah membuat penjelasan terkait masalah "Sarang Teroris" di metrotvnews.com (silahkan di klik). Ternyata grafik di Metro TV merupakan grafik dari poin-poin lima pola rekrutmen versi Profesor Bambang Pranowo.