Sebetulnya ini hanya analisa saya tentang keinginan agar Umat Islam di Indonesia bisa menunaikan awal puasa dan lebaran secara berbarengan, dan asa ini sudah ada sejak dulu. Padahal mungkin bagi sebagian orang, mau puasa dan lebaran beda harinya gak ada masalah (malah ada yang bilang rahmat perbedaan T_T ). Saya pribadi memandang, kondisi Umat Islam di Indonesia (dan umumnya warga di negeri ini) memang sedang sibuk dengan urusan masing-masing sehingga memunculkan sikap ashobiyah (berbangga-bangga secara berlebihan dengan kelompoknya) dan satu kebiasaan baru muncul yaitu jadi komentator ulung dari berita yang booming oleh media :D (padahal bisa jadi para komentator itu korban pengopinian media :p )
Tapi rasanya carut marut negeri ini dirasakan masyarakat di segala level, tawuran (nyerbu kantor polisi menjadi hal biasa) atau remaja ABG yang katanya 90% udah gak perawan (Astaghfirullah).
Back To The Point … Umat Islam Indonesia agar Bareng puasa & lebarannya
Kalo dalam ajaran Islam sendiri, Syariat kita mengajarkan bahwa Islam itu Rahmat untuk seluruh alam. Tentu rahmat itu gak akan hadir kalo umat Islam-nya sendiri pada egois dengan kelompoknya masing2, padahal banyak dari mereka yang kalo lagi seminar atau di media berkoar-koar : ayo tegakkan Syariat Islam atau jadikan Islam sebagai solusi di kehidupan ini.
Padahal kalo ditilik lebih dalam, Umat Islam di Indonesia jadi “berantakan” bukan karena kelakuan orang luar (seperti Junta Militer melakukan Genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar atau Zionist Israel membantai Umat Islam di Palestina). Tapi kita berantakan karena ego kelompok/ormas/harokah begitu besar, sementara masalah persatuan umat cuman jadi lip service doang (lain di mulut, lain di hati … preeettttt).
Bayangkan untuk hal secuil agar awal puasa & lebaran aja mesti heboh di Media (dan jadi komoditas berita yang cukup menyedot rating buat mereka), entah apa maksudnya tapi yang pasti yang jadi korban adalah Umat Islam yang awam tentang agama dan kurang memiliki kesempatan untuk belajar islam lebih banyak. Jadi kalo para kelompok itu mimpi agar Islam jaya di Indonesia, pasti yang paling awal ketawa adalah Non Muslim. Dalam bayangan saya, kayanya mereka bilang gini : ngimpi kaleee lo mau ngurus negeri dan memberikan pengaruh terhadap bangsa ini, ngurus diri sendiri aja kagak becus :D
Nah dikaitkan dengan Forum myQuran.org … yang isi diskusinya kurang lebih menggambarkan seperti yang saya sampaikan diatas (walaupun sebenarnya pengurusnya pengen tuch user diskusi yang bikin Islam tambah maju, gak usah gontok-gontokan. Tapi namanya manusia, tiap otak punya beda pemikiran :D ) jika saya kilas balik dengan Ustadz-ustadz yang pernah ngisi kajian di myQuran, pendapat mereka hampir sama … kesel juga ama puasa & lebaran beda harinya trus sampe maen debat kusir di media segala :D
Kalo saya perhatikan, Ustadz-2 tersebut (Ustadz Adian Husaini, Ustadz Ahmad Sarwan, Ustadz Farid Nu’man) yang memang besar karena media online (untuk Ustadz Adian Husaini juga dikenal lewat Radio Dakta Bekasi). Dan ketika mereka ngisi kajian di Offline sudah lintas kelompok & golongan serta lebih cepat membaca fenomena (karena pendengar mereka lintas pemikiran).
Ya … saya pribadi pun hampir sama dengan mereka, 10 tahun nongkrongin myQuran dan berinteaksi secara online dan offline dengan user myQuran yang super heterogen membuat sebuah kesimpulan : apa gak malu awal puasa & lebaran beda terus, padahal sebenarnya cuman sedikit menurunkan gengsi dikit. Toh kalo ikut yang mayoritas tidak akan menghilangkan derajat mereka sebagai kaum intelek :D
Tapi emang ada satu hal yang sudah akut dalam otak saudara-saudara kita : GW dah kesel ama SBY (bayangin aja rakyatnya masih banyak yang miskin eh die malah minjemin duit 1 Milyar Dollar atau 9 Trilyunan Rupiah ama Rentenir Dajjal IMF), trus Kemenag juga sebagai penyelenggaran Sidang Isbat sangat Korup (ICW –red), jadi Keputusan Sidang Isbat nanti udah pasti politisasi Pemerintahan SBY!!!
Eiittt Dahh, entar dulu cuy … Yang ikut sidang Isbat itu Seluruh Ormas Islam yang relatif besar trus ada dari MUI dan pastinya ada Astronom handal (seperti Prof. Thomas Djamaludin dari LAPAN). Jadi hasil Sidang Isbat Pemerintah gak bisa di-intervensi :p
Jadi keki ama SBY dan turunannya boleh aja, itu terserah anda … tapi masalah penentuan awal puasa dan lebaran harus pake standar syariat agama yang didasarkan pandangan objektif. Jangan mau jadi korban “kekejian” media dalam mengeksploitasi awal ramadhan dan puasa sebagai pendongkrak rating buat mereka.
Trus kalo mikir yang sidang Isbat itu gak qualified, pendapatnya gak shahih atau cupu … baca aja artikel-artikel dibawah ini. Semoga mencerahkan anda :
Professor Thomas Djamaludin : http://tdjamaluddin.wordpress.com/2012/07/11/sidang-isbat-upaya-pemerintah-memberi-kepastian-di-tengah-keragaman/
DR. Adian Husaini : http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=270:warna-warni-idul-fithri&catid=1:adian-husaini
Ustadz Ahmad Sarwat : http://www.ustsarwat.com/0.php?id_berita=134
Ustadz Farid Nu’man : http://faridnuman.blogspot.com/2012/07/berpuasa-dan-berhari-raya-bersama.html
Mohon maaf kalo ada salah, nanti saya koreksi.
Wassalamualaikum
Best Regards,
Idrus Firmansyah
Catatan diatas dari note Facebook Idrus Firmansyah, salah seorang member forum myQuran.