Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya muslim namun sayangnya lebih memilih menjadi negara sekuler. Ciri khas dari negara sekuler adalah mencintai dunia. Begitulah akhirnya pemerintah meninggalkan perekonomian Islami. Lalu kemudian terjadilah krisis moneter tahun 1997 akibat salah urus perekonomian.
Pemerintah kemudian memilih memohon bantuan kepada IMF. IMF menginginkan Indonesia menjual negara dan penduduknya. Beberapa kesepakatan yang harus dituruti pemerintah adalah privatisasi (swastanisasi), liberalisasi (menghilangkan proteksi dan subsidi). Investasi asing juga harus diperbesar. Rakyat pun akhirnya harus bersaing dengan perusahaan raksasa pemilik modal besar. Beginilah cara barat mengeruk habisan-habisan kekayaan umat muslim.
“Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput dan api (energi/barang tambang)” (HR Abu Dawud, Ahmad)
Karena terikat kesepakatan dengan IMF maka pemerintah pun menaikkan harga BBM. Padahal dalam Islam kekayaan alam adalah milik umat. Artinya sudah jelas pemerintah tak boleh menggunakan harga pasar minyak dunia untuk menentukan harga BBM.
Harga Minyak Seharusnya Bisa Rp 500/Liter
Pemerintah beramsusi harga pasar untuk minyak dunia adalah $ 120/barel dengan biaya produksi $ 10/barel. Maka harga minyak menurut pemerintah adalah ($ 120/barel + $ 10/barel x Rp. 9000/$ 1) : 159 lt/barel = Rp 7.358/liter
*catatan 1 barel = 159 liter.
Sekarang ini pemerintah menjual BBM dengan harga jual Rp. 4500/liter. Artinya ada selisih Rp 2858/liter. Subsidi sebesar ini kemudian dianggap sebagai kerugian. Rugi? Yah tentu rugi karena pemerintah menganggap dirinya perusahaan. Inilah pemikiran akibat pengaruh IMF.
Coba pikirkan, minyak bumi kita dari negeri sendiri bukan? Dari tanah sendiri. Lalu mengapa harus mengikuti harga pasar minyak dunia? Seharusnya karena diambil dari tanah sendiri harganya adalah $ 0/barel. Dari tanah sendiri, tidak beli.
Jadi harga minyak seharusnya ($ 0/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel = Rp. 566 / liter.
Dari perhitungan diatas justru rakyat Indonesia yang memberikan subsidi BBM untuk pemerintah sebesar Rp 4500 – Rp 566 = Rp. 3936/liter.
Apa mungkin harga BBM bisa semurah itu? Bisa saja bila pemerintah mau berpikir menggunakan akal sehatnya dan bukan karena pengaruh IMF. Jangan samakan dengan Jepang yang harga BBM mereka Rp. 9292/liter. Ingat Jepang negeri dengan pendapatan per kapita kaya sedang Indonesia? Mana sanggup rakyat Indonesia membayar harga BBM dengan harga pasar minyak dunia.
Bila pemerintah memang pro rakyat maka sudah sepantasnya sistem perekonomian menguntungkan rakyat. Janganlah memilih menggunakan sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan pemilik modal.
Referensi: Ustadz Felix Siauw
Yang pro BBM naik silahkan protes bila tak setuju dengan pemikiran ini.
Update:
Harga Minyak Di Negara Penghasil Minyak (sumber: forum kompas)
Venezuela : Rp. 585/liter
Turkmenistan : Rp. 936/liter
Nigeria : Rp. 1.170/liter
Iran : Rp. 1.287/liter
Arab Saudi : Rp. 1.404/liter
Lybia : Rp. 1.636/liter
Kuwait : Rp. 2.457/liter
Qatar : Rp. 2.575/liter
Bahrain : Rp. 3.159/liter
Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter
Update:
Harga Minyak Di Negara Penghasil Minyak (sumber: forum kompas)
Venezuela : Rp. 585/liter
Turkmenistan : Rp. 936/liter
Nigeria : Rp. 1.170/liter
Iran : Rp. 1.287/liter
Arab Saudi : Rp. 1.404/liter
Lybia : Rp. 1.636/liter
Kuwait : Rp. 2.457/liter
Qatar : Rp. 2.575/liter
Bahrain : Rp. 3.159/liter
Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter
Ya mau gimana lagi, kiblat kita kan amrik sana. Buktinya yang lulusan dari sana yang banyak dipakè dan jadi kebuanggaan Masyarakat kita.
BalasHapusPun nyampé idol-idolannya dicangkok dan dipuja sekalian.
Lumrahlah bila harga BBM pun manut kesana :D
iya ini gara2 mafia berkeley :|
Hapuswah sepakat aku bang. . . katanya kualitas minyak mentah kita sangat bagus dibanding yang lain. . . kenapa harus diekspor... dan malah impor binyak yang berkualitas rendah. . . mungkin karena strategi ekonomi si harap maklum. . tapi ya enggak juga harus naikan harga dong. . .
BalasHapusnegara ini salah urus jadi begitulah :(
HapusPostingan yang bagus sob
BalasHapusterima kasih
Hapushmm.. sekedar info aja ya mas, BBM Indonesia bukan berasal dari dalam negeri, melainkan dari impor. kenapa bisa begitu? karena kualitas minyak dari tambang kita bisa dibilang jelek, bahkan kita tidak bisa mengolah minyak yang jelek tersebut menjadi bahan bakar siap pakai. kalaupun bisa, investasinya akan sangat mahal. jadi, BBM kita dijual ke luar negeri kemudian kita beli BBM dari luar negeri dengan cara impor. sudah bisa nebak kan kalau kualitas jelek dijual harganya gimana? sedangkan kita beli yang kualitas normal dari sana. jadi sudah dapat dipastikan kalau BBM kita mengikuti harga minyak dunia..
BalasHapusmenurut saya, konsep bahwa negara indonesia kaya tambang, kaya minyak, gemah ripah lohjinawi itu sudah lewat masanya.. mungkin konsep ini ada pada masa mbah atau mbah buyut saya. sekarang indonesia ini miskin barang tambang. tidak lama lagi juga barang tambang di indonesia akan habiss.. terbukti minyak saja impor, biji baja krakatau steel juga impor tuh dari brazil karena lagi-lagi masalah kualitas lokal yang jelek. ada emas yang numpuk banyak di timika sana juga udah dikuasai amerika. -__-"
saya bukan orang pro BBM naik, tapi saya juga bukan orang yang menolak habis-habisan atas kenaikan BBM. saya coba bersikap netral dan realistis saja dengan kondisi yang ada..
terima kasih atas penjelasannya :)
HapusOh ya, untuk memperkuat bukti bahwa Indonesia memang mengimpor BBM berikut ini saya berikan beberapa link artikelnya.. Bahkan Indonesia jadi negera pengimpor BBM TERBESAR DI DUNIA!!
BalasHapushttp://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/22/36759/faisal_basri_indonesia_pengimpor_bbm_terbesar_di_dunia/
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/14817/Impor-BBM-Diperkirakan-537-Ribu-Barel-per-Hari
http://www.voanews.com/indonesian/news/BPPT-Indonesia-Bergantung-Bahan-Bakar-Impor-Hingga-2030--136295608.html
http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=5492
sekarang kita coba merenung kalau masih menganggap negara ini kaya barang tambang dan mineral.. :)
salam
beitulah, negara ini salah urus sehingga SDA dikuasai asing
Hapuspemerintah emang ngaco pol. ntar ada reformasi lagi, plus bencana dimana2
BalasHapusmaklum negara sekuler mbak
Hapusaku sh memang gak setuju BBM naik >.< BBM naik bisa bikin kempes kantongku, pnghasilan gak naik harga kebutuhan pada naik :(
BalasHapuskapan sih punya pemimpin yang benar2 bisa mikirin rakyatnya
pemerintah skarang sudah mementingkan kalangan tertentu ketimbang rakyat
HapusSaya pernah baca /tahu ttg info jika bbm kita di jual ke luar negeri..jd kita mengekspor bahan mentah BBM kmd impor BBM siap pakai shg harganya jauh lebih mahal. Kalau menurut saya justru mestinya kita setting teknologi yg bisa mengolah sendiri dan bukannya terus2an menggantungkan pd proses di luar negeri. Sgt aneh jk alasannya tdk bs mengolah sendiri. Secara SdM saya yaki SDM kita sdh sgt mampu..tinggal bagaimana kemauan pemerintah utk merombak sistem produksi kilang BBM kita agar dr eksplorasi hingga produksi ttp ada dalam mata rantai dalam negeri sendiri...#ini opini subyetif saya lho
BalasHapusyah gitu mbak masa negara ga bisa mengolah sendiri minyak bumi
Hapuswahh? kok commentku gak ada? dah nulis banyak td...apa kena spam ya?
BalasHapusYg jelas, seharusnya BBM bisa gak mahal jk proses pengolahannya diputuskan di dalam negeri saja. Scr SDM kita sdh mampu kok, tinggal kebijakan pemerintah saja, aneh bngt kalau kita terus2 ekspor BBM mentah kmd import BBM siap pake...must be something wrong kalau spt itu terus..
komenny masuk kok mbak
Hapusini siapa sih ustadz felix siauw kok selama yang saya tahu berita soal kondom silver queen ngaco... demikian juga dengan tulisan ini...
BalasHapusorang yang nulis begini sepertinya nggak paham juga dengan perekonomian indonesia. asal nyeblak doang...
Indonesia bisa punya keputusan untuk menjual minyaknya secara lokal. tapi indonesia juga butuh berdagang untuk mendatangkan devisa. indonesia bergabung dengan ikatan negara2 penghasil minyak. makanya harganya jadi tinggi. yang jelas negara kita tidak mungkin bisa survive sendirian tanpa mengadakan perdagangan.
merembet ke politik, prinsipnya juga harus sama jadi tidak mungkin bisa berjalan dengan konsep kerakyatan karena tidak ada negara di dunia yg menganut ekonomi kerakyatan tersebut. jadi negara kita bakal tidak bisa berdagang. bisa, kalau berhasil mempersuasi negara2 lain kalau pandangan kita bagus dan membujuk mereka menganut ekonomi kerakyatan juga. tapi waktunya juga bakal sangat lama.lah misal tetep bersikeras, ya monggo deh berangkat ke luar negeri mengajak mereka...
demikian, jangan apa2 dikit menjelek2kan pihak luar. mohon dimengerti dulu situasinya.
ustadz felix siau merindukan khilafah islam, dimana tidak ada batas2 negara2
Hapuskarena dia berpikir muslim itu umat yang satu
Wahaa.. BBM lagi. Terserah lah mahalnya seberapa. Alhamdulillahh aja karena masih bisa terbeli. Kalo bener-bener gak bisa terbeli, itu yang justru jadi masalah.
BalasHapusSemoga dengan kenaikan BBM, jadi diberi rejeki yang lebih besar oleh Allah. Dengan begitu, naik juga gak masalah tho? :D
yang jadi masalah adalah bila BBM naik harga2 barang lain ikut naik mae :D
Hapuskalo misalkan dijual 500 .. makin banyak yang suka mejeng dan punya banyak sepeda motor
BalasHapustentu asapnya akan semakin mengganggu lingkungan
bagaimana ini?? :D
masalahnya ada pada mental orang indonesia john, solusinya transportasi publik diperbaiki jadi masyarakat ga pergi pakai kendaraan bermotor
Hapuswah saya kurang tau ni, saya si stuju saja asal itu yang terbaik buat negara ini. andai bisa segitu ya harganya. wah bisa foya foya nie... heheh
BalasHapussisa uang bisa foya-foya gitu maksudnya gan :D
Hapuswah harusnya harganya bisa segitu ya mas... kapan ya bisa demikian.?
BalasHapuskayaknya ga bakal demikian kalau pemerintah ga pro rakyat
Hapusmakin mahal aja, bensin eceran di desaku sampe langka =="
BalasHapusbanyak yang nimbun jiah :(
Hapuspengennya nolak, tapi ditolak mati-matianpun BBM pasti tetap naik...
BalasHapusyah begitulah pemerintah... selalu pro pasar bukan pro rakyat
Hapuskalau BBM jadi 6000rb,mending mulai april gw ngisi BBM di Shell dah
BalasHapuskualitasnya jauh lebih baik & pelayanan ramah,
tapi di shell sekarang bensin super Rp 9500 loh
Hapusbukan negara sekuler tapi negara pancasila :D
BalasHapusbanyak orang mengidamkan sistem khalifah tapi.. ya maybe someday Aamiin..
iya Indonesia negara Pancasila, tapi prakteknya kan sekuler :)
Hapusaaaa....bodoooohhhh..
BalasHapusiya $0/barrel kalo buat olah minyak mentahnya punya bapak moyangmu!!!!! :p
bisanya cuma nyalahin pemerintah..cobaaa luu jadii pemerintaaahh..wjkwkwkwkwk
BalasHapusnampilin komennya yang bagus2..coba dong tampilin yang kontranya..biar sama2 mikir!!!!!!!!!!!!!
BalasHapusyang kontra banget hanya kamu gan :)
Hapusbukannya komentar Ninda, Ririe, Tri Setyo sudah mewakili :)
Permasalahannya bukan soal dukung-mendukung kenaikan BBM, namun sekarang ini realitanya yang merasakan subsidi BBM orang-orang yang mampu.
BalasHapus