Alasan Mengapa Umat Muslim Tidak Makan Babi

Non muslim mungkin bertanya-tanya mengapa umat Islam tidak makan babi? Selain karena ada larangan dari Allah, ada alasan mengapa umat muslim tidak makan babi.

Di dalam Injil diterangkan babi sesungguhnya merupakan hewan yang tidak boleh dimakan. Di jaman Yesus (nabi Isa alaihi salam) babi dianggap tidak bersih. Babi tidak dijadikan sumber makanan. Karena babi memakan segalanya termasuk kotoran dan sampah. Bahkan babi akan memakan bangkai temannya sendiri. Babi juga akan memakan bangkai binatang lain walau binatang tersebut sakit dan terinfeksi. Ringkasnya babi adalah hewan pemakan bangkai.

Babi Hewan Pemakan Bangkai

Babi juga memiliki sistem pencernaan yang paling cepat dan paling buruk dibandingkan hewan lainnya. Hanya 4 jam. Karena sistem pencernaan yang sangat cepat dan buruk akibatnya adalah racun dari makanan yang dimakan tidak sepenuhnya terbuang. Racun yang tersisa akan disimpan di dalam lemak babi.

Bayangkan memakan daging dari hewan yang kotor dengan racun yang masih tersisa di dalam daging babi tersebut. Apakah kita hendak merusak tubuh sendiri hanya karena "daging babi terasa enak"? Hewan seperti sapi dan domba misalnya memiliki sistem pencernaan yang lebih baik. Sapi dan domba memakan tumbuhan yang segar dan bersih. Sapi misalnya memiliki "3 perut". Tumbuh-tumbuhan segar yang dimakan hewan seperti sapi akan diproses dalam 24 jam.

Sekarang kita pikirkanlah baik-baik, daging hewan mana yang hendak kita makan? Binatang yang memakan tumbuhan segar dan memiliki sistem percernaan sehat 24 jam. Atau memakan babi yang memakan sampah serta segala kotoran dan memiliki sistem percernaan buruk hanya 4 jam.

Pilih memakan daging yang masih tersisa racun. Atau memilih memakan daging yang sudah bersih dari racun karena telah melewati proses sistem pencernaan yang baik.

Sumber video: