30 Des 2011

Kisah Hidup Nabi Syits as

Nabi Syits as (bahasa Inggris: Seth, bahasa Ibrani: שֵׁת, bahasa Ibrani Standar Šet, Tiberias Šēṯ; bahasa Arab: شيث Syits; "ditempatkan; ditunjuk") diperkirakan merupakan putra ketiga dari Nabi Adam as dan Hawa. Menurut Kejadian 4:25, nabi Syits as lahir setelah pembunuhan Habil oleh Qabil. Hawa percaya bila kelahiran (nabi) Syits as merupakan pengganti dari Habil.


Dalam Pentateukh (Taurat/Kitab Perjanjian Lama)

Menurut Kejadian, nabi Syith as lahir ketika nabi Adam as berusia 130 tahun.

And Adam lived a hundred and thirty years, and begot a son in his own likeness, after his image; and called his name Seth. [Kejadian 5:3]

Silsilah ini diulang pada 1 Tawarikh 1:1-3 dan Kejadian 5:4-5.

1 Adam, Seth, Enosh
2 Kenan, Mahalalel, Jared
3 Enoch, Methuselah, Lamech
[1 Tawarikh 1:1-3]

4 And the days of Adam after he begot Seth were eight hundred years; and he begot sons and daughters.
5 And all the days that Adam lived were nine hundred and thirty years; and he died. [Kejadian 5:4-5]


Dari 1 Tawarikh 1:1-3 dan Kejadian 5:4-5, kita mengetahui bila nabi Adam as meninggal saat usia 930 tahun dan saat itu nabi Syith as berusia 800 tahun sehingga dari sini dapat diketahui bila Nabi Syith as lahir saat nabi Adam as berusia 130 tahun.

25 And Adam knew his wife again; and she bore a son, and called his name Seth: 'for God hath appointed me another seed instead of Abel; for Cain slew him. [Kejadian 4:25]

Dalam Kejadian 4:25, ada suatu etimologi rakyat untuk nama Seth, yang berasal dari kata Ibrani untuk "tanaman/plant" seperti dalam "benih tanaman/plant a seed"  (syt). Hawa mengatakan, "Allah telah menanam benih lain, di bawah / menggantikan Abel". Nabi Syith as hidup sampai usia 912 tahun.

Dalam Kitab Yobel

Kitab Yobel juga mengkonfirmasikan bila nabi Syits as lahir pada tahun 130 AM (Anno Mundi). Pada tahun 231 AM, nabi Syith as menikah dengan Azura, adiknya yang 4 tahun lebih muda. Pada tahun 235 AM, Azura melahirkan Enos.

*AM (Anno Mundi pada dasarnya merupakan tahun/kalender Yahudi. Dimana kalender tersebut dimulai dari kelahiran nabi Adam as. Penjelasan melalui wikipedia bisa dibaca di sini).

Dalam Tradisi Yahudi

Rashi (Rabi Shlomo Yitzhaqi) berpendapat bila nabi Syits as merupakan nenek moyang dari nabi Nuh as dan karenanya disebut sebagai ayah dari seluruh umat manusia, sebab semua manusia lain punah saat Banjir Besar.

Dalam gnostisisme (gerakan keagamaan yang beraliran sinkretisme pada zaman dahulu kala - menurut wikipedia), nabi Syits as dipandang sebagai pengganti yang diberikan oleh Allah untuk Habil, yang telah dibunuh Qabil. Dikatakan bahwa di akhir hidupnya, nabi Adam as memberikan ajaran-ajaran rahasia kepada nabi Syits as yang akan menjadi Kabbalah (Kabbalah menurut wikipedia, baca di sini). Dalam kitab Zohar, nabi Syits as dikatakan sebagai "nenek moyang semua generasi tzaddikim" (Zohar 1:36b).

Menurut Seder Olam Rabbah, berdasarkan perhitungan Yahudi, nabi Syits as lahir di tahun 130 AM. Menurut Aggadah, nabi Syits as memiliki 33 putra dan 23 putri. Menurut Seder Olam Rabbah, ia meninggal pada tahun 1042 AM.

Menurut Islam

Menurut Islam nabi Syits as merupakan "karunia/hadiah" yang diberikan Allah kepada nabi Adam as setelah kematian Habil. Meskipun tidak disebutkan di dalam Al Quran, umat Islam memandang nabi Syits as sebagai seorang nabi seperti ayahnya, dan orang yang melanjutkan mengajar umat manusia setelah kematian nabi Adam as. Literatur Islam menyatakan bila nabi Syits as lahir saat nabi Adam as berusia 100 tahun lebih dan saat nabi Adam as meninggal, beliau as telah berwasiat memilih nabi Syits as untuk melanjutkan tugas kenabian membimbing umat manusia. Nabi Adam as juga mengingatkan untuk merahasiakan hal ini dari Qabil seorang pendengki.

Islam seperti juga Yahudi dan Kristen berpendapat jejak silsilah keturunan manusia kembali kepada nabi Syits as, sebab Habil tidak meninggalkan keturunan sedangkan keturunan Qabil dihancurkan pada Banjir Besar.

Beberapa muslim percaya bahwa makam nabi Syits as terletak di desa Al-Nabi Shayth (secara harfiah berarti nabi Syits) dimana sebuah masjid (yang dinamai dengan namanya) dibangun di daerah tersebut. Dan makam nabi Syits as terletak didalamnya. 

Referensi:


Baca Juga